Jumlah Wisman yang datang ke Sumbar pada bulan Maret 2018 mencapai 5.057 orang atau naik 13,41 persen.
"Kunjungan bulan ini meningkat jika kita bandingkan pada bulan Januari 2018 lalu yang hanya mencapai angka 4.459 orang," kata Sukardi pada pembacaan rilis berita BPS.
Wisman berdasarkan kebangsaan yang berkunjung ke Sumbar ada 10 negara diantara, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika, Inggris, India, Jepang, Tiongkok, Philipina dan Jerman. Dari 10 negara tersebut Wisman asal Malaysia peringkat pertama dengan angka kunjungan mencapai 10235 orang dari Januari-Maret 2018. Disusul Singapura, 909 orang dan Australia 380 orang.
"Kita beranggapan wisman terbanyak dari Tiongkok, ternyata wisman dari Malaysia yang paling banyak," jelas Sukardi.
Miningkatnya kunjungan wisman ke Sumbar tidak memberikan peningkatan kepada industri makanan dan minuman. Berdasarkan data BPS, industri makan dan minuman turun mencapai 21, 27 persen. Menurut, Sukardi, ada banyak penyebab turun salah satunya peningkatan bahan bahan baku makanan dan sistem perdagangan bebas.
"Jadi bisa saja suplay makanan ini didatangkan dari luar daerah seperti dari Jawa tidak mencukupi," ujar Sukardi.
Sukardi menambahkan, distribusi makanan di Sumbar memang berkaitan dengan kedatangan wisman. "Cuman penuruan itu tidak signifikan dari Wisman," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar